Tamasya

Friday, May 9, 2025

Jalan ke Malioboro, Wajib Mampir Malio Gelato

May 09, 2025 0
Jalan ke Malioboro, Wajib Mampir Malio Gelato
Interior Malio Gelato di Malioboro Jogja
Suasana dalam Malio Gelato dipotret dari teras Malioboro, Jogja. Gaya bangunan klasik dan sinar lampu yang hangat bikin kita betah menikmati gelato sambil melihat ramainya Jogja. 


"Kamu belum sah ke Jogja kalau belum ke Malio Gelato!" Pernah denger nggak sih ada selentingan begini?

Saya sering banget denger tentang ini, tapi saya sendiri nggak percaya sebelum masuk ke kafe ini di kawasan Malioboro, Jogjakarta.


Gelato itu ada di mana-mana. Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Jogjakarta kafe gelato tumbuh menjamur dengan berbagai cita rasanya. So, what makes it spesial here?

Gelato buatan Malio Gelato Jogja
Gelato produksi Malio Gelato, Malioboro, Jogja.


Malio Gelato: Gelato Hits di Jantung Malioboro

Malio Gelato berlokasi di Jl. Malioboro No.129A, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Teras Malioboro, Pasar Beringharjo, dan Benteng Vredeburg.

Dekat dengan pusat perbelanjaan oleh-oleh dan area  kuliner.  Duduk-duduk menikmati atmosfer Jogja yang hangat dan santai sambil makan gelato adalah sebuah privilege atau keistimewaan tersendiri. 

Sejenak lepas juga beban dan penat di kepala. Terlebih lagi  jika kamu menikmatinya bersama teman atau keluarga.

Malio Gelato Malioboro saat malam hari, ramai pembeli
Malio Gelato Malioboro saat malam hari, ramai pembeli!


Desain Klasik-Modern yang Estetik

Nggak hanya itu. Malio Gelato ini adalah sebuah kafe gelato dengan desain  klasik-modern yang memadukan desain tradisional dengan estetika masa kini. Saat melangkah ke dalam kafe, pengunjung disambut lantai bermotif papan catur hitam-putih, mengingatkan ciri khas klasik kafe dining di Eropa atau Amerika.

Dominasi warna-warna netral dan lembut, seperti putih, krem, dan cokelat muda, yang memberi kesan nyaman. Lampu gantung bergaya vintage, lukisan dinding, dan elemen kayu alami menghangatkan suasana. 

Asik banget bisa menikmati keramaian Malioboro tepat dari balik jendelanya yang besar. One of the best view sih, menurut saya. Apalagi sekarang Malio Gelato ada 2 lantai, di lantai atas viewnya pun nggak kalah bagus.

Jangan lupa ya Sob, bawa kamera atau HP untuk foto-foto, karena di sini banyak banget spot bagus yang bisa jadi latar belakang foto kamu.


Macam-macam varian gelato Malio Gelato
Macam-macam varian gelato Malio Gelato


Varian Rasa Gelato yang Unik

Nah, ini nih yang juga bikin jatuh hati pada gelato ini. Varian rasanya yang out of the box, unik, nggak umum sih menurut saya.

Mengunjungi Malo Gelato akhir pekan lalu saya ditawari berbagai varian seperti Double Dark Choco, Mint Choco, Strawberry Cheesecake, Bubly, Matcha, Vaniglia, dan Yoggi. Ada juga Koffi, Roasted Almond, Mango Sorbeto, Salty Peanut, dan Stracciatella (gelato vanilla dengan remahan cokelat).

Buat yang suka rasa asem ada Cherry, Kiwi, Verry Berry, Strawberry. Banyak lagi menu varian rasa lainnya, yang sewaktu-waktu di update atau diubah, agaknya supaya pengunjung nggak bosan dan mendapat pengalaman rasa-rasa yang baru. Oh iya, kalau kamu bingung milih rasanya, di sini kamu boleh lho cicip sedikit.. :p

Gelato ini dikemas dalam 3 pilihan ukuran, cone (2 flavours) Rp 35.000, medium cup (2 flavours) Rp 35.000, Dan big cup (3 flavours) Rp. 50.000. Dan ada juga kemasan prepacked, 200 ml seharga Rp 50.000.

Pembeli menunggu gelato mereka di gerai Malio Gelato
Pembeli menunggu gelato mereka di gerai Malio Gelato


Rasa Favorit dan Harga Malio Gelato

  • Double Dark Choco
  • Strawberry Cheesecake
  • Matcha
  • Vaniglia
  • Koffi
  • Mango Sorbeto
  • Salty Peanut

Harga:

  • Cone / Medium Cup (2 rasa): Rp 35.000
  • Big Cup (3 rasa): Rp 50.000
  • Prepacked 200 ml: Rp 50.000

Selain menikmati lezatnya gelato, kita bisa selfie-selfie di Malio Gelato
Selain menikmati lezatnya gelato, kita bisa selfie-selfie di Malio Gelato


Gelato vs Es Krim: Apa Bedanya?

Satu hal yang kamu harus tau. Gelato itu bukan es krim, meski sekilas rasanya nggak beda dengan es krim.

Gelato itu lebih banyak susu, tekstur lebih padat Dan lembut, lebih sedikit krim dan lemaknya. Sedang es krim lebih banyak krim dan lemaknya. Teksturnya ringan dan rasanya lebih creamy. Seringnya memakai perasa buatan agar rasa tahan lama.

Dari negeri asalnya, es krim berasal dari Eropa dan berkembang luas di Amerika. Sedangkan gelato, asli dari Italia, dengan proses pembuatan yang tradisional.

Yuk yuuk... Monggo pinarak... Yang pengen tahu rasanya makan gelato sambil nikmatin Marioboro, silahkan mampir ke Malio Gelato. Kafe ini buka dari jam 10.00 hingga 00.00.

Sunday, April 27, 2025

When Life Gives You Tangerines, Kisah Cinta Si Hati Baja dan Si Gadis Sastra yang Epik Dan Nostalgik

April 27, 2025 0
When Life Gives You Tangerines, Kisah Cinta Si Hati Baja dan Si Gadis Sastra yang Epik Dan Nostalgik


When Life Gives You Tangerines: Kisah yang Menggugah Hati

Masih belum bisa move on dari When Life Gives You Tangerines, drama Korea yang sempat populer di Netflix. Meski kini banyak drama baru bermunculan, serial ini tetap membekas di hati.

Seperti pepatah "When Life Gives You Lemons", film ini mengisahkan hidup yang manis dan asam. Tangerine menggantikan lemon sebagai simbol harapan dan ketekunan khas Jeju.


Sinopsis Singkat

Dikisahkan Oh Ae Sun, gadis Jeju yang ingin menjadi penyair, menghadapi tekanan sosial dan keterbatasan ekonomi. Yang Gwan Sik, pria pendiam dan pekerja keras, mencintai Ae Sun dengan tulus sejak kecil.




5 Alasan Kenapa Drama Ini Wajib Ditonton

1. Karakter yang Kuat dan Relatable

Oh Ae Sun adalah gadis tangguh, pintar, dan penuh mimpi. Gwan Sik, si "Hati Baja", adalah sosok pria sederhana namun penuh cinta. IU dan Park Bo Gum memerankannya dengan sangat mengesankan.

2. Skenario dan Narasi yang Emosional

Drama ini tearjerker sejati. Penuh momen menyentuh tentang cinta, mimpi, kehilangan, dan keluarga. Setiap episode seperti potongan kisah hidup yang dalam dan personal.

3. Alur Cerita yang Unik dan Kompleks

Alurnya maju mundur seperti puzzle. Penonton diajak menyusun mozaik cerita dari potongan-potongan adegan. Fokus dan emosi benar-benar diuji di sini!



4. Latar Waktu dan Lokasi yang Memukau

Kisah berlangsung selama enam dekade, menampilkan perubahan sosial di Korea sejak 1960-an. Pulau Jeju jadi latar sempurna dengan lokasi seperti Pantai Gimnyeong, Biyangdo, dan ladang bunga Canola di Gochang.

5. Kritik Sosial dan Budaya Jeju

Dari kehidupan Haenyeo (penyelam perempuan) hingga diskriminasi gender, drama ini menyentuh banyak sisi sosial. Sederhana, tapi penuh pesan kuat tentang ketabahan perempuan masa lalu.



Cinta yang Sederhana Namun Dalam

Romansa Ae Sun dan Gwan Sik ditampilkan realistis dan tidak berlebihan. Adegan tangan Ae Sun di saku jaket Gwan Sik sudah cukup membuat hati penonton hangat.

Saturday, April 26, 2025

Serunya Bullet Train Explosion, Film Teror Bom Kereta ala Jepang

April 26, 2025 0
Serunya Bullet Train Explosion, Film Teror Bom Kereta ala Jepang


Tamasya - Satu lagi film klasik yang dipoles modern oleh industri film Jepang tahun ini, Bullet Train Explosion. Film tentang teror bom di kereta Shinkansen yang pernah dibuat pada 1975 ini dibuat versi terbarunya, lebih seru, menegangkan, dengan detail penyelamatan kereta yang ciamik.

Ketegangan sudah mulai dari menit-menit pertama, ketika seorang penelepon misterius menghubungi customer service perusahaan kereta JR East. Sang penelepon mengabarkan baru memasang bom pada kereta Shinkansen Hayabusa 60 yang sedang dalam perjalanan menuju Tokyo.

Teror ini bukan hanya mengancam ratusan penumpang di atas kereta, namun juga membuat panik pemerintah dan seluruh warga Jepang, karena jika kereta melambat hingga di bawah kecepatan 100 km/jam maka bom akan meledak.

Yang menarik dari film ini, tidak ada karakter polisi atau pahlawan yang memburu pelaku teror, tapi lebih kepada peran heroik petugas kondektur kereta yang bertekad menyelamatkan seluruh penumpang. Bahkan motivasi pelaku pun tidak dijabarkan dengan detil. Keseluruhan film ini hanya berfokus pada aksi dan teknis penyelamatan penumpang kereta.


Shinkansen Hayabusa 60 ini membawa berbagai penumpang dari berbagai kalangan, di antaranya rombongan siswa sekolah, ibu pejabat, dan influencer. Bahkan ada juga seorang penumpang yang terkenal sebagai musuh masyarakat karena kejahatan masa lalunya. 

Jadi bisa dibayangkan betapa kacau dan paniknya keadaan saat para penumpang ini mengetahui ada bom di bawah gerbong yang mereka tumpangi. Dua orang petugas, senior conductor Takaishi, anak buahnya Fuiji, serta sang masinis Mashinoto harus berjibaku mengatasi chaos dalam kereta dan mengikuti instruksi dari kantor pengendali JR East.


Sementara itu di kantor pusat JR East, situasi pun tidak kalah menegangkan, karena para pimimpin manajeman, pengendali JR East, dan polisi kadang bersitegang dengan pemerintah Jepang yang tidak setuju dengan upaya JR East menyelamatkan penumpang. 

Nonton film ini dari awal saya jadi ingat film-film serial hero Jepang jaman dulu seperti Satria Baja Hitam, dengan judul besar hampir memenuhi layar di bumper awal, serta cerita menuju konflik yang straight to the point, tanpa  banyak pengantar emosi atau drama. Klasik. namun balutannya modern, realistik, lengkap dengan teknik penyelamatan yang kurang lebih masuk akal untuk otak awam penonton seperti saya.

Kita juga dibuat kagum dengan profesionalitas dan gercepnya para petugas kereta yang sangat mementingkan keselamatan penumpang.


Efek lighting dan sinematografinya juga keren, ada beberapa scene yang menonjolkan sosok yang dicurigai sebagai pelaku, bikin kita jadi merinding dan bertanya-tanya. "Jangan-jangan, dia ya.."

Ah.. pokoknya nonton deh, boleh dibilang ringan tapi berisi banget buat tontonan weekend kamu. Film ini tayang di Netflix, dan menduduki posisi nomor 4 film-film terkini yang ditonton di Indonesia.