![]() |
Suasana malam di kawasan Malioboro. Wisatawan bisa berbelanja di plaza modern, toko-toko atau pedagang kaki lima di beberapa titik di kawasan wisata yang jadi teras Jogjakarta. |
Suasana Jalan Malioboro yang Selalu Hidup
Suara alunan gending Jawa mengalun dari beberapa pengeras suara di ruas Jalan Malioboro, Jogjakarta. Begitu khas dan merdu, menemani para pelancong berwisata kuliner, dan jalan-jalan sambil belanja berbagai oleh-oleh khas Jogja.
Malioboro tak pernah sepi. Meski kebanyakan pedagang kaki lima sudah ditertibkan ke Teras Malioboro, tetapi kawasan yang membentang dari Gedongtengen hingga Danurejan ini selalu ramai pengunjung, baik turis lokal, antarkota, bahkan mancanegara.
Sepanjang ruas Jalan Malioboro berjejer dengan rapi toko oleh-oleh, diselingi beberapa restoran fast food, mini market, gerai gelato, dan jajanan lainnya. Kalau kamu blusukan lebih dalam ke beberapa ruas gang, kamu bisa ketemu lesehan yang menjual bakso, mie Jogja, atau tukang jahe susu dan wedang ronde keliling.
Pengunjung dan pejalan kaki melintas lengang di selasar ruko yang tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Di depan selasar area trotoar cukup lebar untuk dihuni barisan kursi taman dan bollard atau batu-batu beton pengaman jalan.
![]() |
Duduk tanpa melakukan apa-apa, santai menikmati suasana, itulah yang bisa kita rasakan saat di Malioboro, Jogja. |
Spot Foto Ikonik dan Instagramable
Selain makan dan belanja, kamu bisa foto-foto di spot-spot yang ikonik atau mau lebih heboh dan berkesan bisa bergaya dengan baju Jawa yang bisa disewa di beberapa tempat.
![]() |
Wisatawan belanja oleh-oleh khas Jogja di salah satu toko di Malioboro |
Transportasi di Malioboro
Becak Motor dan Andong
Mau jalan-jalan, ada becak motor dan andong. Harga sewa becak mulai Rp 10.000, dan andong berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 150.000.
Selis dan Otoped
Bahkan di beberapa tempat ada juga tempat penyewaan selis dan otoped.
![]() |
Gerbang Teras Malioboro Jogja, salah satu pusat belanja baru di kawasan Malioboro |
Belanja Oleh-Oleh Khas Jogja
Teras Malioboro dan Plaza Malioboro
Pengen tempat adem, kamu bisa melipir ke Plaza Malioboro.
Pasar Beringharjo dan Hamzah Batik
Pengen nyari baju batik kamu bisa ke Teras Malioboro, Pasar Beringharjo, atau berkunjung ke Hamzah Batik. Sst.. kalau kamu beli baju batik dan langsung dipakai, kamu bisa daftar ikut keliling kota bareng bus Jogja Heritage Track lho.. Gratis...
![]() |
Jalan Malioboro pada Mei 2025. Trotoar yang lebar dan tidak dijubeli pedagang kaki lima, membuat suasana menikmati secuil Jogja makin berkesan. |
Tips Aman Berkunjung ke Malioboro
Di akhir pekan atau hari-hari libur. Malioboro akan semakin padat, semakin susah berjalan. Bahkan arus kendaraan roda empat pun dialihkan di saat weekend untuk memberi keleluasaan jalan.
Di saat mulai padat kamu harus berhati-hati membawa barang, letakkan tas yang berisi barang berharga di depan badan, konsentrasi, dan jangan lupa berdoa ya. Karena tentu saja, Jogja bukan hanya tujuan yang menarik bagi para wisatawan, tapi juga pelaku kejahatan yang mencari kesempatan.
Peran Jogoboro dan Jogomaton
Namun jangan khawatir karena di Malioboro ada Jogoboro dan Jogomaton, petugas keamanan yang bertugas bergantian, menjaga keamanan dan kenyamanan di kawasan wisata tersebut.
Tak hanya kasus pencurian atau kejahatan serupa, bahkan jika kamu kena tipu oknum pedagang yang menaikkan harga di luar nalar, kamu pun bisa lapor Jogoboro dan Jogomaton, disertai bukti-bukti tentunya.
Sejarah Nama Malioboro
Konon Malioboro berasal dari kata Malyabhara, kata bahasa Sansekerta yang berarti tempat penuh bunga karena dulunya tempat ini sering dipakai untuk prosesi kerajaan yang dihiasi banyak bunga.
Ada juga yang menyatakan Malioboro berasal dari kata Marlborough, nama bangsawan Inggris, Duke of Marlborough yang punya pengaruh saat Inggris menduduki Jogjakarta di sekitar tahun 1811-1816.
Dikenal sejak Abad 18, Malioboro memang menjadi saksi sejarah panjang perjuangan Indonesia melawan penjajah. Di sinilah terletaknya beberapa bangunan bersejarah seperti benteng Vredeburg, Gedung Agung atau Istana Kepresidenan Jogjakarta, Tugu Pal putih, dan Stasiun KA Tugu Jogjakarta.
No comments:
Post a Comment