Menunggu Bangkitnya Ratu Plaza Jakarta - Tamasya

Sunday, May 25, 2025

Menunggu Bangkitnya Ratu Plaza Jakarta

Loby Ratu Plaza Jakarta
Loby atau atrium  Ratu Plaza di Jalan Sudirman, Jakarta. Masih nampak keren, dan lebih asyik dinikmati karena pengunjung tidak sebanyak 5-10 tahun lalu



Ratu Plaza, salah satu pusat perbelanjaan legendaris di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, menyimpan banyak kenangan, terutama bagi warga Jakarta dan para pendatang dari luar kota. Dari penelusuran, Ratu Plaza pertama operasional pada 12 Desember 1980. 

Bolehlah disebut sebagai pioner  pusat perbelanjaan modern tak cuma di Jakarta tapi juga Indonesia. Seiring waktu, Ratu Plaza menjadi destinasi utama untuk belanja elektronik, kamera, personal computer hingga laptop. Namun, bagaimana kondisinya sekarang?


Kenangan di Masa Lalu: Ratu Plaza yang Ramai dan Modern

Sebagai orang daerah, aku pertama kali berkunjung ke Ratu Plaza di tahun 2010. Kala itu, menemani kawan yang akan beli kamera di gerai Olympus di lantai atas. Dari masuk gerbang hingga menuju gerai kamera, orang ramai banget. Mobil datang dan pergi, bahkan kami sempat kesulitan mencari parkiran mobil

Kunjungan kedua di tahun 2015. Waktu itu, aku beli laptop juga di lantai atas. Ramainya masih gila-gilaan. Ratu Plaza masih adem banget ACnya dan tentu saja wangi khas mal-mal modern yang laris manis.

Perubahan Signifikan Pasca Pandemi


Setelah bekerja di sekitar Senayan City, aku kembali mampir ke Ratu Plaza di akhir 2022. Ternyata situasinya sudah berubah. 

Parkiran depan yang dulu ramai sudah sepi. Hanya ada satu dua mobil. Aspal parkiran banyak terkelupas dan batu-batuan menyembul. Tangga depan loby utama beberapa bagian terendam air, dan beberapa anak tangga seperti miring atau mendelep. Gerai Wendy's di bangunan kecil di area parkiran sudah kosong. 

Masuk ke loby, tak ada lagi hembusan AC dingin yang bikin rileks dan aroma wangi menyambut. Suasana cenderung sepi, tapi untung tidak terlalu senyap karena "diselamatkan" suara derak tangga berjalan dari lantai dasar ke lantai satu. 

Dari loby atau lebih tepat atrium seperti dalam foto di atas, tampak jelas kesunyian dan kegelapan di lantai dua, tiga hingga lantai atas lainnya. 

Gerai Kamera, Doughnuteria, dan Brightspot Pemberi Denyut


Saat lewat di bulan Mei 2025, mulai ada sedikit kehidupan di Ratu Plaza. Naik satu lantai dari atrium ada semacam pameran kamera yang sepertinya dibuat PT DOSS. Oia, gerai DOSS ada di lantai dasar. Persis di sebelah kiri pintu masuk utama. Bersebelahan dengan gerai Doughnuteria (tempat ngopi dan ngudap donat yang cukup ramai sekaligus memberi nafas kehidupan).

Di dekat atrium, ada space Brightspot. Tampak beberapa meja, mesin dindong, dan meja layanan untuk warga yang ingin menikmati layanan naik bis tingkat wisata beratap terbuka.

Sayang, denyut keramaian di lantai dasar ini belum menular ke lantai-lantai lain. Ratu Plaza kini, seakan dipunggungi beragam keramaian di kawasan Sudirman. 

Keramaian hanya melintas, tapi tak pernah benar-benar singgah dan menghidupkan Sang Ratu yang pernah jadi ikon plaza di Jalan Sudirman.  

Jika Blok M Plaza Bisa, Ratu Plaza Juga Bisa Bangkit!

Bila Blok M Plaza bisa bangkit setelah ada MRT, maka Ratu Plaza secara teori harusnya tinggal nunggu waktu untuk bangun dari tidurnya.

Mungkin bisa dengan cara mengubah DNA dari pusat perbelanjaan barang elektronik, komputer, kamera jadi pusat pertemuan/kegiatan kreatif.  Tidak dengan menghilangkan gerai-gerai penjual gadget ini ya, tapi dengan memperkaya gerai untuk jadi tujuan warga.

Tak ada salahnya, mengubah DNA Ratu Plaza jadi ruang publik yang nyaman dan ekonomis. Perbanyak tempat ngopi kelas harga belasan ribu per cup misalnya. Tanpa mengabaikan gerai-gerai kelas menengah atas (tentu jika mereka memang masih tertarik cari cuan di Ratu Plaza).

Mengapa dengan tempat ngopi atau tempat nongkrong berharga terjangkau? Sebab, sepengetahuanku di sekitar Ratu Plaza masih sedikit tempat nongkrong yang aman, nyaman dengan harga ekonomis. Sementara, denyut kehidupan di kawasan ini sebenarnya nyaris tidak pernah mati.

Aku beberapa kali pulang dini hari dari tempat kerja. Bahkan pernah pulang jelang subuh. Keramaian masih terlihat di sekitar Senayan City, Universitas Moestopo, STC. 

Di sana tampak, keriuhan pengudap sate taichan, kopi Family Mart atau burger McD. Atau bagi penikmat kopi kelas kaki lima, ngariung di pedagang kopi sepeda alias Starling (Starbuck Keliling) berharga 4000/5000 rupiah per gelas plastik. 

Intinya, ada potensi ekonomi 24 jam di kawasan ini!

Memang ada sih tempat ngopi atau tempat ngemil di Plaza Senayan atau Senayan City (yang deket banget dengan Ratu Plaza). Atau Mal FX Sudirman. Namun harga kuliner di mal-mal ini dikenal untuk kelas menengah atas.

Kalau pun ada tempat ngopi/ngeteh/ngemil yang masih terjangkau, ya itu  tadi. Adanya di dekat STC Senayan (di seberang Senayan City). Tapi pilihannya juga masih terbatas: McD Coffee, Family Mart, atau kafe Fuji Film. Untuk di luar mal, ada Fore Coffee deket Panin Bank. 


Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta
 Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu)



Gang Ratu: Pusat Jajanan yang Gagal Bertahan


Ratu Plaza sempet mencoba bangkit. Saat mereka mengenalkan "pusat jajanan" Gang Ratu. Posisinya di belakang Ratu Plaza, sekilas pengamatan Gang Ratu membidik orang-orang yang melintas dari Stasiun MRT Senayan yang akan ngantor atau menuju Plaza Senayan atau Senayan City atau sebaliknya.

Kalau tidak salah Gang Ratu pertama buka di November 2024. Memiliki belasan booth kuliner, Gang Ratu buka sejak pukul 10.00 sampai  21.00 WIB. 


Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta
 Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu)




Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta
 Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu)




Sayangnya, awal Mei 2025, pusat jajanan Gang Ratu sudah tidak ada. Booth-booth seperti Goodsburger, Warung Indonesia Barat, Bakmi Tiga Marga, Talenta Bar, Nasi Ayam Bali Bligung, Pisang Madu Pasti,  de el el sudah nggak ada. 

Gang Ratu pada akhir Mei 2025
Gang Ratu pada akhir Mei 2025



Waktu aku melintas di siang hari, hanya terlihat booth-booth kosong. Bener-bener kosong, karena meja, kursi, kompor dan macam ragam alat masak sudah diangkut. Tak tersisa keramaian seperti saat akhir tahun 2024 atau kala Ramadan 2025 silam.


Gang Ratu pada akhir Mei 2025
Gang Ratu pada akhir Mei 2025




Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta
 Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu)




Ratu Plaza Butuh Nafas Baru

Kondisi Ratu Plaza sekarang memang bikin ngenes. Namun, potensinya masih ada. Dengan letak strategis di jalur utama Jakarta dan akses langsung ke MRT Senayan, harapan untuk bangkit bukanlah mimpi kosong. 

Ratu Plaza butuh visi baru—lebih dari sekadar tempat belanja, tapi menjadi ruang hidup dan kreativitas yang relevan dengan generasi kekinian.Gen Z, Milenial dan Gen X yang kian matang.  





#ratuplazajakarta  #mrtsenayan 

No comments:

Post a Comment