KRL dari Stasiun Kampung Bandan tujuan Cikarang berhenti di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, akhir Juni 2025. Gambar ini hasil olah ulang foto dari kru Tamasya melalui Chat GPT |
|
KRL dari Stasiun Kampung Bandan tujuan Cikarang berhenti di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, akhir Juni 2025. Gambar ini hasil olah ulang foto dari kru Tamasya melalui Chat GPT |
|
Ini dia yang ditunggu-tunggu warga Jakarta jelang liburan panjang. Yup.. apa lagi kalau bukan Jakarta Fair Kemayoran (JFK). Perhelatan sekali setahun dalam rangka Ulang Tahun Kota Jakarta ini akan digelar di Arena JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara, 19 Juni hingga 13 Juli 2025.
Apa aja sih yang bisa kamu temui di Jakarta Fair? Banyak bangettt. Selain kamu bisa belanja, kamu juga bisa kulineran dan menikmati banyak hiburan. Sejumlah musisi dan band papan atas Indonesia akan tampil di panggung utama Jakarta Fair Music Concert. Mereka di antaranya Slank, Kotak, Last Child, Tony Q, Tipe-X, Souljah, The Changcuters, Guyon Waton, Endank Soekamti, NDX AKA dan masih banyak lainnya.
Menurut Direktur Marketing Jakarta International Expo Ralph Scheunemann, seperti dikutip dari berbagai sumber, Jakarta Fair tahun ini diikuti oleh 2.550 perusahaan. Ada 1.550 stan yang akan memamerkan berbagai produk unggulan. Komposisi presentase peserta yaitu 55 persen dari sektor swasta dan 45 persen sektor UMKM.
Berbagai produk yang akan tampil di antaranya dari otomotif, gadget, komputer, alat olah raga, fashion, perlengkapan rumah tangga, furniture, elektronik, kuliner, industri kreatif, kerajinan tangan, herbal & medicine, perbankan, produk jasa, kosmetik, dan lain-lain.
JFK akan semakin meriah dengan beragam hiburan yang disajikan. Kamu bisa menyaksikan parade karnaval, kontes Miss Jakarta Fair, hingga pesta kembang api spektakuler.
JFK kali ini juga menyediakan area khusus untuk Kampung Betawi sebagai ajang bagi pertunjukan berbagai seni-budaya lokal, kuliner dan pameran kerajinan khas Betawi.
Jam operasional :
Pernah Didatangi Richard Nixon
Jakarta Fair Kemayoran 2025 ini adalah gelaran yang ke-56 kalinya sejak pertama kali diselenggarakan pada 1968. Pekan Raya Jakarta atau Djakarta Fair (DF), demikian namanya dulu, pertama kali digagas oleh Syamsuddin Mangan yang lebih dikenal dengan nama Haji Mangan, Ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri) saat itu. Hal ini diusulkannya sebagai ajang pameran besar untuk meningkatkan pemasaran dan produksi dalam negeri yang kala itu mulai bangkit pasca G30S/1965.
Pemerintah DKI Jakarta melalui gubernurnya Ali Sadikin menyambut baik ide ini, karena Pemerintah DKI memiliki misi untuk menyatukan berbagai pasar malam yang ketika itu masih menyebar di sejumlah wilayah Jakarta.
Djakarta Fair di tahun 1969 memecahkan rekor penyelenggaran PRJ terlama yaitu 71 hari. PRJ sebelumnya berlangsung sekitar 30 - 35 hari. Bahkan Presiden AS pada waktu itu Richard Nixon yang sedang di Indonesia, menyempatkan diri mampir ke DF 69.
Dari sekadar pasar malam, Jakarta Fair berubah menjadi ajang pameran modern yang menampilkan berbagai produk. Bahkan dari hanya menempati area 7 hektare di kawasan Monas, pada tahun 1992 perhelatan besar ini mulai menempati 44 hektar lahan di kawasan yang baru yaitu Kemayoran, Jakarta Pusat.
JFK kini menampilkan produk dalam negeri, baik berskala besar, menengah, kecil dan koperasi dari seluruh Indonesia.
Event ini dari tahun ke tahun diharapkan dapat menjadi pembangkit semangat produksi dan promosi produk dalam negeri, dapat meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Jakarta Fair tahun ini mengusung tema "Mari Kita Bersama Mengembangkan UMKM dan Industri Kreatif Lainnya agar Tumbuh Tangguh dan Mampu Bersaing di Pasar Internasional." Gelaran ini dipercaya menjadi ajang bagi pertumbuhan UMKM dan industri kreatif nasional agar semakin kompetitif di pasar global.
TAMASYA menyajikan ragam informasi Perjalanan, Staycation, Ngopi Enak, Fotografi, dan Ulasan Buku .
Semua tulisan, foto di website ini dibuat oleh orang-orang yang berminat menulis, meliput dan memotret dengan sepenuh hati.
Para penulis saat ini berhomebase di Jakarta, namun suka traveling, berkelana sambil cari inspirasi kemudian mencatat/menulis atau hunting foto.
Untuk kerjasama bisa kontak kami di tamasya1945@gmail.com
![]() |
Stasiun Cibatu (Foto: Wikipedia) |
Berada di ketinggian 612 m di atas permukaan laut (mdpl), Stasiun Cibatu merupakan stasiun bersejarah yang dimiliki Indonesia. Stasiun yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat ini ternyata dulunya pernah lho didatangi komedian legendaris Charlie Chaplin dan aktris Mary Pickford, dalam perjalanan mereka berwisata ke Garut yang pernah diakui dunia sebagai "Swiss van Java" karena keindahan alamnya.
Bahkan Perdana Menteri Prancis dua periode (1906-1909 dan 1917-1920) Georges Clemenceau, juga pernah ke sana. Dan Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno, juga berkunjung ke Stasiun Cibatu setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 1946.
![]() |
Stasiun Cibatu di zaman kolonial Belanda (Sumber: Tropen Museum) |
Usia Cibatu kini sudah lebih dari 1 abad. Stasiun ini dibangun Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta Api Pemerintah Hindia Belanda, pada 14 Agustus 1889. Awalnya Stasiun ini menjadi perlintasan kereta api jurusan Cicalengka-Cilacap.
Cibatu juga menghubungkan penumpang kereta ke Garut. Karenanya di masa pemerintahan kolonial Belanda Cibatu menjadi stasiun penting bagi Garut. Menjadi pintu masuknya para wisatawan dari kota bahkan negara lain menuju hotel-hotel mewah di Garut, seperti Hotel Papandayan, Villa Dolce, Belvedere, dan Grand Ngamplang. Makanya meski stasiunnya relatif kecil, tapi dulunya diparkir di sana mobil-mobil mewah bahkan sekelas limousine yang menjemput turis-turis yang mau melancong ke Garut.
Tak hanya sampai Garut, jalur kereta ini sebenarnya melintas hingga stasiun Cikajang, yang sempat menjadi jalur aktif kereta api tertinggi di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Sejak dibangun, jalur kereta api Stasiun Cibatu menjadi andalan transportasi, baik untuk penumpang maupun barang. Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan kendaraan pribadi dan angkutan umum semakin meningkat. Dan akhirnya karena kalah bersaing dengan transportasi darat, jalur Cibatu–Cikajang dinonaktifkan pada 1983.
Setelah 39 tahun nonaktif, pada 24 Maret 2022 jalur kereta api Cibatu–Garut kembali diaktifkan. Hal ini merupakan bagian dari upaya PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menghidupkan kembali jalur kereta api, dengan tujuan utama mendukung sektor pariwisata dan ekonomi di wilayah Garut.
Stasiun Cibatu yang berada di lintasan jalur selatan kini menjadi tempat pemberhentian beberapa kereta api eksekutif/bisnis, yaitu Lodaya (Bandung-Solo Balapan), Papandayan (Gambir-Garut), Pangandaran (Gambir-Banjar). Ada pula kereta ekonomi yaitu Kutojaya Selatan (Kiaracondong-Kutoarjo), Cikuray (Pasar Senen-Garut), Serayu (Pasar Senen-Purwokerto), dan Pasundan (Kiaracondong-Surabaya Gubeng).
Stasiun yang luasnya lebih besar dari Stasiun Garut ini pun juga dilewati KA lokal Commuter Line Garut Cibatuan dengan rute Garut-Padalarang dan Garut-Purwakarta.
![]() |
Stasiun Cikajang diperkirakan foto diambil tahun 2025 (Sumber: Wikipedia) |
Bicara tentang Stasiun Cibatu, tentu saja nggak akan lepas dari kaitannya dengan Stasiun Cikajang, yang jalurnya tidak dilanjutkan lagi pada pembukaan Cibatu di 2022.
Padahal stasiun ini dulunya, adalah stasiun aktif tertinggi di Indonesia bahkan Asia Tenggara, mencapai 1.246 mdpl. Karena stasiun ini kini sudah nonaktif, maka gelar stasiun paling tinggi dipegang Stasiun Nagreg (848 mdpl), yang terletak di kabupaten Bandung Jawa Barat.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, seperti dikutip dari Kompas.com beberapa waktu yang lalu mengatakan, jalur Cibatu-Garut-Cikajang merupakan proyek tersulit pada masa pembangunannya, karena harus menembus pegunungan. Jalurnya yang terjal hanya bisa dilayani oleh lokomotif bermassa besar, seperti lokomotif CC10, CC50, D14 dan DD52.
![]() |
Lokomoif CC10 30 dan CC10 14 di Stasiun Cikajang diperkirakan pada Agustus 1972 ( Sumber: Wikipedia) |
Jalur Cibatu-Cikajang ini berjarak sekitar 47 km, khusus di jalur Garut-Cikajang (28 km) kereta akan melewati beberapa stasiun bersejarah seperti Stasiun Wanaraja, Stasiun Karangpawitan, Stasiun Garut, Stasiun Samarang, Stasiun Kamojan (922 mdpl), Stasiun Bayongbong (997 mdpl) dan Stasiun Cisurupan (1.216 mdpl).
![]() |
Stasiun Cikajang tahun 2017 ( Sumber: Kompas.com) |
Menurut Djoko, Stasiun Cikajang selain mengakut penumpang, awalnya dibangun untuk jalur transportasi pengiriman hasil perkebunan, utamanya adalah teh.
Kini, jalur Cibatu-Cikajang kabarnya merupakan 1 dari 14 jalur nonaktif di Jawa Barat yang akan dihidupkan kembali. Kalau benar demikian, tentunya bukan hanya mendongkrak perekonomian Garut dan Jawa Barat dong ya, kamu.. iya, kamu penggemar kereta api, siap-siap deh plesiran lebih jauh. Asiik..
![]() |
Stasiun Bandung di waktu pagi. Penumpang menunggu keberangkatan KA Lodaya tujuan Stasiun Solo Balapan |
Nggak selamanya yang ekonomi itu harus menduduki kasta terbawah. Umpel-umpelan, sempit, atau harus rela menderita di bangku yang kerasnya macam kehidupan. Ekonomi pun bisa jadi kelas yang premium, memanusiakan manusia dan memberi kenyamanan yang layak.
Itulah yang terasa saat naik KA Lodaya, kereta api rute Bandung – Solo Balapan. Kenyaman membuat kelas ekonomi Kereta Api (KA) Lodaya selalu diminati. Saban hari, kursi di kelas ekonomi yang menggunakan rangkaian kereta new generation ini hampir tak pernah kosong, penumpang naik silih berganti. Meski sudah ada yang turun, akan ada penumpang lain yang menempati kursi itu.
Sebutan new generation ini memang mengacu kepada fasilitas modern yang dimiliki beberapa kereta Api di Indonesia, salah satunya Lodaya. Rangkaian kereta ini menggabungkan gerbong eksekutif dan ekonomi berdesain stainless steel modern, nyaman, cepat, dan minim goncangan.
KA Lodaya Ekonomi Premium |
Lodaya ini adalah salah satu rangkaian kereta campuran antara eksekutif dan ekonomi stainless steel new generation yang dimiliki oleh PT KAI. Rangkaian kereta yang nyaman, berdesain modern, bergerak cepat namun minim goncangan.
Satu lagi yang paling menarik perhatian saya yaitu Passanger Information Display System (PIDS), sebuah display yang memuat informasi seperti nama stasiun yang dilewati, kecepatan kereta, suhu udara dalam ruangan, keterisian toilet, nomor urut kereta, sampai nama dan nomor telepon petugas Kondektur.
![]() |
Gerbong Restorasi. Perjalanan 7 jam jadi makin asyik karena kita bisa santai sambil kulineran di spot ini |
Kamu bisa menikmatinya sambil minum teh, kopi, wedang jahe atau coklat panas.Tapi jangan khawatir, kalau kamu terlalu mager kamu bisa memesan lewat aplikasi KAI Access. Segampang itu Sob. Harga makan dan minum di atas kereta mulai Rp. 8.000 hingga Rp. 40.000. Pembayaran bisa tunai maupun dengan Qris.
![]() |
Melihat pemandangan sambil menikmati minuman hangat di kereta Lodaya |
Oh iya, Lodaya adalah kereta dengan rute stasiun Bandung-Solo Balapan, dengan pemberhentian di banyak stasiun yaitu : Bandung, Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Sidareja, Maos, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Wates, Yogyakarta, Klaten, dan Solo Balapan.
Kereta dari Bandung ke Solo berangkat pagi sekitar pukul 6.30, dan dari Solo ke Bandung sekitar pukul 19.20. Perjalanan ini memakan waktu selama kurang lebih 7-8 jam.
Harga tiket ekonomi Bandung-Solo Balapan itu mulai Rp.280.000 hingga Rp.340.000 dan kelas eksekutif Rp.410.000 sampai Rp.540.000. Rate harga ini tentu saja bisa berubah-ubah mengikuti perubahan jadwal, jenis tiket, permintaan pasar, dan regulasi pemerintah.
![]() |
Pemandangan sawah dan gunung jadi sajian menawan saat perjalanan Kereta Lodaya rute Bandung- Solo |
Perjalanan KA Lodaya di pagi hari dari Bandung ke Solo adalah perjalanan terbaik untuk kamu yang hobi lihat view bagus. Kereta akan melintasi persawahan dan pegunungan, kamu akan merasakan kereta berjalan perlahan menanjak ke atas. Jangan sampai kelewatan untuk foto spot stasiun tertinggi di Indonesia, Stasiun Nagreg (848 mdpl).
Jika cuaca di pagi hari mendukung, cerah berawan tanpa hujan, pemandangannya bakal luar biasa spektakuler. Bikin nagih.. Kamu yang senang traveling naik kereta pasti pengen banget naik kereta ini lagi.
![]() |
Pemandangan gunung dari jendela KA Lodaya |
Perjalanan bukan cuma soal sampai tujuan. Tapi soal menikmati proses. Melihat Indonesia lewat jendela kereta, dengan nyaman dan damai.Cieee.
Yuk.. bentar lagi libur panjang nih, siapin koper kamu ya! Buruan pesen tiketnya sebelum harga naik, karena bentar lagi destinasi Bandung, Jogjakarta, dan Solo pasti kan jadi tujuan liburan favorit banyak keluarga di Indonesia.
![]() |
Loby atau atrium Ratu Plaza di Jalan Sudirman, Jakarta. Masih nampak keren, dan lebih asyik dinikmati karena pengunjung tidak sebanyak 5-10 tahun lalu |
Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu) |
Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu) |
Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu) |
![]() |
Gang Ratu pada akhir Mei 2025 |
![]() |
Gang Ratu pada akhir Mei 2025 |
Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu) |
![]() |
Siapa yang ngerasa nyaman nongkrong dan bengong di mini market? |
Healing itu nggak harus mahal. Healing itu murah dan simple. Sesederhana mojok di kursi meja mini market yang sunyi sambil menyesap kopi botolan, menikmati sore atau malam kota yang masih sibuk.
Pikiran yang penat dan suntuk rontok satu per satu sejak duduk di kursi itu. Setiap sesapan kopi jadi pengobat rasa lelah dan mumet di kepala. Kebisingan jalan dan lalu lalangnya kendaraan tidak mengganggu, tapi di satu sisi malah jadi suara yang paling indah yang menemani kesendirian kita. Setengah jam hingga satu jam rasanya cukup untuk membenahi isi kepala yang ruwet sebelum pulang ke rumah. Relate?
Kalau kamu merasa relate berarti kita sefrekuensi :D Saban suntuk atau tanggung bulan saya hangout ke Point Coffee Indomaret. Ternyata banyak juga yang (sepertinya) senasib dengan saya. Duduk bengong, merenung, sambil lihat mobil yang lalu lalang di depan Indomaret itu ada kenikmatan tersendiri.
Point Coffee Indomaret kini bukan hanya tempat one stop to go atau persinggahan, tapi juga menjadi tempat tujuan hangout yang relatif nyaman, terutama nongkrong-nongkrong tipis bareng teman atau keluarga, bertemu relasi, titik kumpul, atau rehat sepulang kantor atau kampus.
![]() |
Segelas hot latte dan sepotong sosis cukuplah jadi kawan setia nongkrong |
Pilihan menu kopi di Point Coffee Indomaret banyak dan beragam macamnya. Dari deretan kopi ada espresso, piccolo, long black/americano, dan mocha. Menu kopi bertanda jempol alias paling diminati ada cappuccino, latte, cafe dolce, caramel machiato, palm sugar latte, shaken creamy latte, dan almond latte. Harga kopi ini dibanderol mulai Rp. 15.000 hingga Rp. 25.000.
Kalau mau yang praktis dan murah, ada kopi baper alias bawa pergi. Ada yang dibuat dari cold brew, seperti kopi hitam (black), original, caramel, hazalnut, dan palm sugar. Ada juga yang based on espresso, kurang lebih variannya hampir sama yaitu original, caramel, hazelnut, palm sugar. dan kopi jadul. Kopi baper ini harganya nggak bikin baper, kamu cuma perlu membayar Rp. 18.000 saja. Eh, ada juga kopi saku vanilla latte.. ini kesukaan saya banget, harganya Rp 15.000.
Kalau nggak suka kopi, kamu bisa memilih varian minuman lain seperti teh dan frappe. Harganya mulai Rp.15.000 (untuk teh) dan Rp. 30.000 untuk frappe.
![]() |
Sejumlah anak muda nongkrong di Indomaret Fresh Point |
Deretan milk series Point Coffee juga nggak kalah menarik. Ada Signature Chocolate, Matcha, dan Creamy Matchachio. Yang terbaru ada coconut milk series, yaitu coconut aren latte, salted coconut latte, dan Matcha Coconut. Milk series Point Coffe dibanderol antara Rp.20.000 sampai Rp.25.000 saja lho.
Harga menu Point Coffee ini bisa sewaktu-waktu berubah juga ya Sob, menunya pun sering berganti mengikuti tren dan selera kamu tentunya.
![]() |
Suasana malam di kawasan Malioboro. Wisatawan bisa berbelanja di plaza modern, toko-toko atau pedagang kaki lima di beberapa titik di kawasan wisata yang jadi teras Jogjakarta. |
Suara alunan gending Jawa mengalun dari beberapa pengeras suara di ruas Jalan Malioboro, Jogjakarta. Begitu khas dan merdu, menemani para pelancong berwisata kuliner, dan jalan-jalan sambil belanja berbagai oleh-oleh khas Jogja.
Malioboro tak pernah sepi. Meski kebanyakan pedagang kaki lima sudah ditertibkan ke Teras Malioboro, tetapi kawasan yang membentang dari Gedongtengen hingga Danurejan ini selalu ramai pengunjung, baik turis lokal, antarkota, bahkan mancanegara.
Sepanjang ruas Jalan Malioboro berjejer dengan rapi toko oleh-oleh, diselingi beberapa restoran fast food, mini market, gerai gelato, dan jajanan lainnya. Kalau kamu blusukan lebih dalam ke beberapa ruas gang, kamu bisa ketemu lesehan yang menjual bakso, mie Jogja, atau tukang jahe susu dan wedang ronde keliling.
Pengunjung dan pejalan kaki melintas lengang di selasar ruko yang tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Di depan selasar area trotoar cukup lebar untuk dihuni barisan kursi taman dan bollard atau batu-batu beton pengaman jalan.
![]() |
Duduk tanpa melakukan apa-apa, santai menikmati suasana, itulah yang bisa kita rasakan saat di Malioboro, Jogja. |
Selain makan dan belanja, kamu bisa foto-foto di spot-spot yang ikonik atau mau lebih heboh dan berkesan bisa bergaya dengan baju Jawa yang bisa disewa di beberapa tempat.
![]() |
Wisatawan belanja oleh-oleh khas Jogja di salah satu toko di Malioboro |
Mau jalan-jalan, ada becak motor dan andong. Harga sewa becak mulai Rp 10.000, dan andong berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 150.000.
Bahkan di beberapa tempat ada juga tempat penyewaan selis dan otoped.
![]() |
Gerbang Teras Malioboro Jogja, salah satu pusat belanja baru di kawasan Malioboro |
Pengen tempat adem, kamu bisa melipir ke Plaza Malioboro.
Pengen nyari baju batik kamu bisa ke Teras Malioboro, Pasar Beringharjo, atau berkunjung ke Hamzah Batik. Sst.. kalau kamu beli baju batik dan langsung dipakai, kamu bisa daftar ikut keliling kota bareng bus Jogja Heritage Track lho.. Gratis...
![]() |
Jalan Malioboro pada Mei 2025. Trotoar yang lebar dan tidak dijubeli pedagang kaki lima, membuat suasana menikmati secuil Jogja makin berkesan. |
Di akhir pekan atau hari-hari libur. Malioboro akan semakin padat, semakin susah berjalan. Bahkan arus kendaraan roda empat pun dialihkan di saat weekend untuk memberi keleluasaan jalan.
Di saat mulai padat kamu harus berhati-hati membawa barang, letakkan tas yang berisi barang berharga di depan badan, konsentrasi, dan jangan lupa berdoa ya. Karena tentu saja, Jogja bukan hanya tujuan yang menarik bagi para wisatawan, tapi juga pelaku kejahatan yang mencari kesempatan.
Namun jangan khawatir karena di Malioboro ada Jogoboro dan Jogomaton, petugas keamanan yang bertugas bergantian, menjaga keamanan dan kenyamanan di kawasan wisata tersebut.
Tak hanya kasus pencurian atau kejahatan serupa, bahkan jika kamu kena tipu oknum pedagang yang menaikkan harga di luar nalar, kamu pun bisa lapor Jogoboro dan Jogomaton, disertai bukti-bukti tentunya.
Konon Malioboro berasal dari kata Malyabhara, kata bahasa Sansekerta yang berarti tempat penuh bunga karena dulunya tempat ini sering dipakai untuk prosesi kerajaan yang dihiasi banyak bunga.
Ada juga yang menyatakan Malioboro berasal dari kata Marlborough, nama bangsawan Inggris, Duke of Marlborough yang punya pengaruh saat Inggris menduduki Jogjakarta di sekitar tahun 1811-1816.
Dikenal sejak Abad 18, Malioboro memang menjadi saksi sejarah panjang perjuangan Indonesia melawan penjajah. Di sinilah terletaknya beberapa bangunan bersejarah seperti benteng Vredeburg, Gedung Agung atau Istana Kepresidenan Jogjakarta, Tugu Pal putih, dan Stasiun KA Tugu Jogjakarta.
![]() |
Suasana dalam Malio Gelato dipotret dari teras Malioboro, Jogja. Gaya bangunan klasik dan sinar lampu yang hangat bikin kita betah menikmati gelato sambil melihat ramainya Jogja. |
"Kamu belum sah ke Jogja kalau belum ke Malio Gelato!" Pernah denger nggak sih ada selentingan begini?
Saya sering banget denger tentang ini, tapi saya sendiri nggak percaya sebelum masuk ke kafe ini di kawasan Malioboro, Jogjakarta.
Gelato itu ada di mana-mana. Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Jogjakarta kafe gelato tumbuh menjamur dengan berbagai cita rasanya. So, what makes it spesial here?
![]() |
Gelato produksi Malio Gelato, Malioboro, Jogja. |
Malio Gelato berlokasi di Jl. Malioboro No.129A, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Teras Malioboro, Pasar Beringharjo, dan Benteng Vredeburg.
Dekat dengan pusat perbelanjaan oleh-oleh dan area kuliner. Duduk-duduk menikmati atmosfer Jogja yang hangat dan santai sambil makan gelato adalah sebuah privilege atau keistimewaan tersendiri.
Sejenak lepas juga beban dan penat di kepala. Terlebih lagi jika kamu menikmatinya bersama teman atau keluarga.
![]() |
Malio Gelato Malioboro saat malam hari, ramai pembeli! |
Nggak hanya itu. Malio Gelato ini adalah sebuah kafe gelato dengan desain klasik-modern yang memadukan desain tradisional dengan estetika masa kini. Saat melangkah ke dalam kafe, pengunjung disambut lantai bermotif papan catur hitam-putih, mengingatkan ciri khas klasik kafe dining di Eropa atau Amerika.
Dominasi warna-warna netral dan lembut, seperti putih, krem, dan cokelat muda, yang memberi kesan nyaman. Lampu gantung bergaya vintage, lukisan dinding, dan elemen kayu alami menghangatkan suasana.
Asik banget bisa menikmati keramaian Malioboro tepat dari balik jendelanya yang besar. One of the best view sih, menurut saya. Apalagi sekarang Malio Gelato ada 2 lantai, di lantai atas viewnya pun nggak kalah bagus.
Jangan lupa ya Sob, bawa kamera atau HP untuk foto-foto, karena di sini banyak banget spot bagus yang bisa jadi latar belakang foto kamu.
![]() |
Macam-macam varian gelato Malio Gelato |
![]() |
Selain menikmati lezatnya gelato, kita bisa selfie-selfie di Malio Gelato |
Satu hal yang kamu harus tau. Gelato itu bukan es krim, meski sekilas rasanya nggak beda dengan es krim.
Gelato itu lebih banyak susu, tekstur lebih padat Dan lembut, lebih sedikit krim dan lemaknya. Sedang es krim lebih banyak krim dan lemaknya. Teksturnya ringan dan rasanya lebih creamy. Seringnya memakai perasa buatan agar rasa tahan lama.
Dari negeri asalnya, es krim berasal dari Eropa dan berkembang luas di Amerika. Sedangkan gelato, asli dari Italia, dengan proses pembuatan yang tradisional.